Minggu, 16 September 2012

Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial menurut Pitrim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z Lawang adalah penggolongan orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Paul B. Horton mengatakan bahwa 2000 tahun yang lalu Aristoteles mengemukakan bahwa penduduk dapat dibagi ke dalam  3 golongan, yaitu golongan sangat kaya, golongan sangat miskin dan golongan yang berada diantara mereka. Menurut Karl Marx, kelas sosial utama terdiri atas golongan plotaria, golongan kapitalis (borjuis) dan golongan menengah.
Pendapat di atas merupakan suatu penggambaran bahwa stratifikasi sosial sebagai gejala yang universal, artinya dalam setiap masyarakat bagaimanapun juga keberadaannya pasti akan didapatkan pelapisan sosial. Apa yang dikemukakan Aristoteles, Karl Marx adalah salah satu bukti adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat yang sederhana sekalipun. Kriteria jenis kekayaan dan juga profesi pekerjaan merupakan cerita yang sederhana.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentuk pelapisan sosial adalah ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan,dan ukuran ilmu pengetahuan.
1.  Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk ke dalam lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaian, dll.
2.  Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari kekayaan. Kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3.  Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran ini sangat terasa pada masyarakat tradisional. Biasanya mereka menghormati orang yang menghargai masyarakat, keluarga, dan orang yang berbudi luhur.
4.  Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan maka ia akan menempati urutan teratas dalam pelapisan sosial. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdaoat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktor ataupun gelar profesional sepeti profesor.
Sebab munculnya stratifikasi sosial
Menurut Soerjono Sokanto selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menimbulkan adanya sistem berlapis-lapis yang ada dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, mungkin tanah, kekuasaan ilmu pengetahuan, agama atau mungkin turunan dari keluarganya yang terhormat.
Sifat stratifikasi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial bisa dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
a.
Stratifikasi Sosial Tertutup
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/sosiologi/MO_51/images/sos203_08.gif
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horizontal saja. Ciri-ciri stratifikasi sosial tertutup adalah :
Ø  Membatasi kemungkinan terjadinya mobilitas vertikal baik naik maupun turun.
Ø  Satu-satunya yang menentukan lapisan masyarakat seseorang hanyalah kelahiran.






b.
Stratifikasi Sosial Terbuka
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/sosiologi/MO_51/images/sos203_09.gif

Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Ciri-ciri stratifikasi sosial terbuka :
Ø  Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan melakukan mobilitas sosial vertikal naik.
Ø  Bagi yang kurang beruntung bisa terjadi kemungkinan mobilitas vertikal turun.





c.
Strativikasi Sosial Campuran
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/sosiologi/MO_51/images/sos203_10.gif
Ciri-ciri stratifikasi sosial campuran :
Ø  Kemungkinan mobilitas sosial ada namun mobilitas antara kelompok horizontal sifatnya tertutup kelompok sosial tersebut, misalnya antara pribumi dengan non pribumi.
Ø  Untuk melakukan perubahan status sosial seseorang bisa dengan usaha atau perkawinan.

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates